Warga Desa Terdampak Banjir Lahar Dingin, Meminta Perhatian Kusus Dari Pemerintah
Tanah Karo – Tampak terlihat tumpukan kayu dan sumbatan jalur lahar dingin sepanjang 100 meter pasca banjir lahar dingin di Desa Kutambaru, Tanah Karo, 11 Juli 2019.
Relawan Larsi, Roy Bangun saat dikonfirmasi tim http://www.bnewstv.com mengatakan, sejumlah warga desa kutambaru yang dibantu relawan saat ini sedang membersihkan lumpur yang menutup badan jalan dan sebagian warga membersihkan lumpur yang sempat menerjang pemukiman warga. Ucapnya
TNI dan Petugas p2k saat ini juga ikut serta membantu membersihkan lumpur yang menutup badan jalan. Sejak malam kita fokus untuk membuka akses jalan, karena kami takut jika turun hujan lagi akan tambah meluas terdampak banjir, tambahnya.
Batuan berupa kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian belum ada masuk pak, kita fokus untuk membersihkan lumpur rumah warga dan akses jalan, tutupnya.
Hujan deras dengan intensitas tinggi beberapa hari belakangan ini menyebabkan banjir lahar dingin di seputaran Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumut, Rabu malam, 10 Juli 2019.
Banjir lahar dingin gunung Sinabung membuat akses jalan menuju 3 Desa diantaranya Desa Perbaji, Sukatendel dan Kutambaru tidak dapat dilalui warga.
Akibatnya banjir lahar dingin menutup badan jalan di jembatan Sukatendel, sehingga warga harus melalui jalan alternatif dari Desa batukarang.
Banjir lumpur setinggi 1.5 meter merendam pemukiman warga di Desa Kutambaru.
Bagi masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dan menjauhi seluruh akses yang masuk dalam zona merah Gunung Sinabung dengan radius 7 kilometer. tutupnya.
Hingga kini Gunung Sinabung berstatus Siaga (Level III). (dk)