AKTIVITAS GEMPA BUMI DI WILAYAH SUMUT DAN SEKITARNYA YANG TERCATAT STASIUN GEOFISIKA DELI SERDANG BMKG
Deli Serdang – Bencana alam gempabumi adalah fenomena yang tidak dapat dihindari dan merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di Indonesia, hal tersebut terutama disebabkan akibat interaksi lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia; lempeng Indo-Australia; lempeng Pasifik; dan lempeng Filipina.
Lempeng Australia dan lempeng Pasifik merupakan jenis lempeng samudera yang bersifat lentur, sedangkan lempeng Eurasia berjenis lempeng benua yang bersifat rigid dan kaku. Pertemuan lempeng tektonik tersebut menyebabkan terjadinya penunjaman serta patahan aktif di dasar lautan dan di daratan.
Aktifitas zona tumbukan dan patahan-patahan tersebut berpotensi memicu terjadinya gempabumi.
Wilayah Sumatera Utara terdapat Lempeng Indo-Australia yang bergerak menyusup dibawah Lempeng Eurasia menyebabkan wilayah Sumatera Utara termasuk daerah yang potensi gempanya tinggi.
Setiap pergerakan akan menghasilkan energi yang sangat besar. Energi ini membuat getaran di permukaan, yang sering kita sebut dengan gempabumi.
Teguh Rahayu, S.Kom, MM Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang mengatakan, rekaman gempabumi yang tercatat di Seiscomp3 Stasiun Geofisika Deli Serdang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 15 November s/d 21 November 2019 untuk wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, tercatat 9 kejadian gempabumi, 5 kejadian di darat dan 4 kejadian di laut, dengan magnitudo berkisar antara M= 2.5 hingga M= 3.6 dengan kedalaman gempabumi bervariasi antara 9 Km hingga 137 Km. Untuk wilyah Sumatera Utara pada periode tanggal diatas tidak ada gempabumi yang dirasakan. (Bnews – Dodi)