Wamenag RI Ajak ASN Kemenag Sumut Berperan Sukseskan Astacita Presiden Prabowo
Medan, Bnews.id – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i, SH, M.Hum, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara untuk mendukung kesuksesan Program Astacita, sebuah inisiatif utama dari Presiden RI H. Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Seruan ini disampaikan oleh Wamenag dalam sesi pembinaan ASN di Kanwil Kemenag Sumatera Utara pada Sabtu pagi (9/11/2024), bertempat di Medan.
Dalam arahannya, Romo Syafi’i menekankan bahwa Program Astacita bertujuan untuk membangun kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai prioritas tertinggi. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat adalah fondasi utama dalam upaya memperkuat pertahanan negara, bukan hanya melalui peralatan militer canggih atau keterampilan prajurit yang andal, tetapi melalui peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia.
“Presiden Prabowo menginginkan kesejahteraan rakyat sebagai inti dari kekuatan nasional. Program Astacita dirancang semata-mata untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Presiden menegaskan bahwa pertahanan dan keamanan bukan hanya soal alutsista atau prajurit terlatih, tapi yang terpenting adalah rakyat yang sejahtera,” tegas Romo Syafi’i dalam sambutannya.
Menghargai Toleransi dan Gotong Royong
Wamenag juga menyampaikan pentingnya semangat toleransi beragama dan persatuan dalam kehidupan berbangsa. Ia mengingatkan bahwa kebersamaan adalah kunci bagi ASN dalam melayani masyarakat. Kehidupan beragama, lanjutnya, harus menjadi contoh bagi seluruh lapisan masyarakat dalam hidup berdampingan, bekerja keras, dan menjaga persatuan demi kesejahteraan bersama.
“Kita hidup di negara dengan keragaman agama. Hendaknya kita menjadi teladan dalam menjalankan ajaran agama masing-masing dengan damai. Ini adalah kesempatan kita untuk mengedepankan semangat gotong royong dan saling membantu dalam membangun masyarakat yang sejahtera,” jelasnya.
Lebih lanjut, Romo Syafi’i menyatakan bahwa Program Astacita mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu, tanpa memandang perbedaan pandangan politik. Demokrasi di Indonesia, katanya, tidak sama dengan demokrasi di negara-negara Barat. Semangat gotong royong merupakan nilai budaya yang khas di Indonesia dan harus dijunjung tinggi.
“Hari ini, Presiden Prabowo membuka kesempatan untuk seluruh elemen masyarakat dalam membangun bangsa secara bersama-sama. Di sini tidak ada lagi oposisi; semua pihak harus bersatu. Budaya kita adalah gotong royong, saling bantu membantu. Ini yang harus kita jalankan ke depan,” tambahnya.
Memaksimalkan Pelayanan Kepada Umat
Selain memotivasi ASN untuk mendukung program pemerintah, Romo Syafi’i juga berharap agar para ASN di Kanwil Kemenag Sumut dapat bekerja maksimal dalam melayani umat. Ia meminta agar setiap ASN melakukan pemetaan atas kebutuhan masyarakat dan menyampaikan temuan mereka kepada pihaknya. “Seluruh ASN diharapkan dapat memetakan semua kebutuhan di lapangan, sampaikan kepada kami agar bersama-sama kita tingkatkan pelayanan bagi umat,” kata Wamenag.
Wamenag mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Sumatera Utara ini adalah yang pertama kali atas inisiatif pribadi, setelah sebelumnya ia sempat mengunjungi Sumatera Barat atas instruksi Menteri Agama RI. Hal ini menunjukkan komitmen Wamenag untuk lebih dekat dengan para ASN dan memahami langsung situasi dan tantangan yang dihadapi dalam pelayanan keagamaan.
Penyambutan Hangat dari Kakanwil Kemenag Sumut
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM, menyambut baik kunjungan Wamenag dan menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan bimbingan yang diberikan. Kehadiran Wamenag di Sumut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para ASN dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
“Ahlan wa sahlan wa marhaban, selamat datang Pak Wakil Menteri Agama di Medan. Kami merasa terhormat atas kehadiran dan arahan yang diberikan, yang sangat membantu kami dalam melayani umat,” ungkap Qosbi. Ia juga menyampaikan komitmen seluruh jajaran Kanwil Kemenag Sumut untuk menjaga nama baik Kementerian Agama dan bekerja dengan penuh integritas. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari amanah besar yang diemban para ASN dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Kami berkomitmen bersama dengan seluruh ASN di Kementerian Agama kabupaten/kota untuk menjaga nama baik Kementerian dan berusaha semaksimal mungkin menghindari hal-hal yang dapat merusak citra lembaga. Bersama-sama kita menjalankan amanah ini,” lanjutnya.
Sumbangan Tanah untuk Pelayanan Keagamaan
Di sela acara pembinaan tersebut, Kakanwil Kemenag Sumut, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Utara, Tigor Sianturi, S.PAK, MM, turut menyerahkan sertifikat tanah kepada Wamenag. Tanah ini dihibahkan oleh seorang warga sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelayanan keagamaan di Tapanuli Utara.
Sertifikat tanah yang diserahkan ini menjadi simbol dukungan masyarakat terhadap peran Kementerian Agama dalam melayani umat dan membangun fasilitas keagamaan yang memadai. Dengan adanya hibah ini, diharapkan pelayanan keagamaan di Tapanuli Utara akan semakin baik dan mendukung program pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang religius dan harmonis.
Hadirnya Berbagai Pejabat Penting di Acara Pembinaan
Acara pembinaan ASN ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Biro AAKK UIN Sumatera Utara Dr. H. Tohar Bayoangin, Kepala Balai Diklat Keagamaan Medan, Kepala UPT Asrama Haji Medan, serta Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Muhammad Yunus, MA. Hadir pula para Kepala Bidang dan Pembimbing Masyarakat dari berbagai agama, Kepala Kantor Kemenag dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara, Kepala Madrasah, Kepala KUA, dan para Kepala Seksi Kemenag kabupaten/kota.
Melalui acara ini, Wamenag berharap para ASN di lingkungan Kemenag Sumut dapat berperan aktif dalam mendukung Program Astacita dan berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sebagai pelayan masyarakat, para ASN diharapkan selalu memberikan pelayanan prima, sesuai dengan prinsip-prinsip Kementerian Agama dan nilai gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. (FF)