Ribuan Pohon Kelapa Sawit Muda di Kebun Aek Nabara Utara Terancam Fuso
BNEWS.ID, Labuhan Batu Selatan – Ribuan batang kelapa sawit muda yang ditanam sejak tahun 2020 di kebun Aek Nabara Utara, Distrik Labuhan Batu 3, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, kini menghadapi ancaman serius.
Tanaman yang seharusnya tumbuh subur dan siap berproduksi di masa depan justru mengalami kondisi kritis, bahkan terancam mengalami fuso atau gagal tumbuh, sehingga tidak dapat memberikan hasil maksimal sesuai harapan.
Pantauan di lapangan dari sumber informasi terpercaya menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan, khususnya di Afdeling 3. Pohon-pohon kelapa sawit di area tersebut nyaris mati, dengan daun-daun yang menguning dan layu.
Kondisi ini sangat ironis mengingat besarnya biaya yang telah dikeluarkan oleh PalmCo melalui PTPN4 Regional 1 untuk pengembangan dan perawatan tanaman. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi peningkatan produksi kelapa sawit melalui penanaman baru di berbagai kebun. Namun, hasil yang diharapkan belum tercapai, dan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak terkait dinilai belum memadai.
Menurut sumber di kebun Aek Nabara Utara, yang mana nama tak mau disebutkan itu dan dirinya menjelaskan, situasi ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi General Manager Distrik, manajer kebun, serta jajaran pejabat lainnya seperti Asisten Kepala (Askep), asisten, dan mandor.
Mereka memiliki tanggung jawab penuh dalam mengawasi pertumbuhan tanaman muda dan memastikan tindakan pencegahan diambil jika terjadi masalah. Sayangnya, pengawasan yang lemah dan kurangnya tindakan nyata justru memperburuk kondisi di lapangan. Akibatnya, tanaman muda yang memerlukan perawatan intensif di usia 3 hingga 4 tahun ini terancam mengalami kegagalan total.
“Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini, satu-satunya solusi adalah pembongkaran dan penanaman ulang. Sudah terlalu kritis untuk diselamatkan,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, selasa (26/11/2024).
Kerusakan yang terjadi mungkin belum meluas ke seluruh area kebun, namun dampaknya tetap signifikan. Kebun Aek Nabara Utara, yang mencakup ribuan hektar dan berada di bawah kepemimpinan GM Deddy Ariandy serta Manajer Ruddy, merupakan salah satu lumbung produksi kelapa sawit potensial di lingkungan PalmCo. Oleh karena itu, kondisi ini perlu segera ditangani oleh Region Head (RH) N4R1, Gusmar Harahap.
Sebagai salah satu wilayah strategis yang berkontribusi besar terhadap produksi kelapa sawit, kegagalan di kebun ini akan berdampak besar bagi perusahaan, yang saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Jatmiko.
“Jika situasi ini terus dibiarkan tanpa tindakan tegas, kerugian besar tidak dapat dihindari, dan akan merembet ke kebun-kebun lainnya,” ujar sumber tersebut dengan nada prihatin. sambil menunjukkan sejumlah pohon kelapa sawit muda yang nyaris mati di Afdeling 3.
Ia juga menyoroti kinerja manajer yang baru menjabat beberapa bulan, yang dinilai belum mampu mengawasi bawahannya dengan optimal.
“Manajer dan jajaran di bawahnya, termasuk Askep, asisten, dan mandor, harus lebih serius. Jika tidak, ada baiknya pejabat yang tidak bertanggung jawab segera diganti.”
Meskipun situasi ini sangat mendesak, beberapa pihak di lingkungan kebun Aek Nabara Utara, Distrik Labuhan Batu 3, masih belum bersedia memberikan keterangan resminya.
Menurut sumber di kebun Aek Nabara Utara itu, Kondisi tanaman muda yang gagal tumbuh ini menjadi alarm bagi seluruh jajaran PalmCo. Diperlukan tindakan tegas dan solusi cepat agar investasi besar dalam pengembangan kelapa sawit tidak berujung pada kerugian besar.
“Ke depan, pengawasan yang ketat dan komitmen penuh dari para pemangku kebijakan menjadi kunci untuk menghindari terulangnya permasalahan serupa di kebun-kebun lain,” ucapnya
Sementara itu beberapa pihak yang dihubungi di lingkungan kebun Ak Nabara Utara, Distrik Labuhan Batu 3 masih belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media. (F08)