GPS Tembung dan GENBI Sumut Buat Taman Edukasi di Bantaran Sungai
Deli Serdang – Gerakan Peduli Sungai (GPS) Tembung berkolaborasi bersama GENBI (Generasi Baru Indonesia Sumatera Utara), meresmikan Tas Go Green (Taman Alam Sungai Go Green) yakni taman edukasi di kawasan areal pinggiran sungai Desa Bandahar Khalipah, Jalan Duku Raya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Senin (2/12/2019) pagi.
Dalam kegiatan itu, GPS Tembung bersama GENBI mengajak seluruh masyarakat khususnya bermukim di bantaran sungai maupun masyarakat luar untuk sadar akan lingkungan.
Dengan membuka taman edukasi bagi anak-anak dan masyarakat, mereka juga mengajak masyarakat supaya sadar akan kebersihan lingkungan terutama tak membuang sampah di pinggiran sungai.
Dalam peresmian itu, GPS Tembung dan GENBI selaku panitia juga mengundang seluruh masyarakat sekitar, serta unsur pemerintahan Desa, Kecamatan, Koramil, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara yang mendanai kegiatan tersebut, serta para penggiat lingkungan.
Dalam kesempatan itu, M. Siddiq selaku Founder GPS Tembung, berharap semoga masyarakat sekita sadar akan lingkungan khususnya di daerah aliran sungai untuk tidak membuang sampah ke sungai. Bagi pengusaha seperti pabrik, juga agar tak membuang limbahnya ke sungai.
Dalam menciptakan kesadaran akan kebersihan dan menjaga lingkungan daerah pinggiran sungai, GPS rencananya akan menyelenggarakan kegiatan serupa setiap tahunnya.
“Kegiatan ini setiap hari kita jaga. Untuk kegiatan besarnya disetiap areal setiap tahun kita agendakan. Agar tak ada orang yang membuang sampah. Sehingga apabila ketahuan akan kita beri teguran kerasan dan kesadaran,” tuturnya
Rencanaya, pembersihan dan pelestarian, serta pembuatan taman edukasi serupa dilakukan sampai ke titik akhir di daerah pinggiran sungai di kawasan Amplas, sampai ke Desa Percut daerah aliran sungai di Bagan Percut.
Kegiatan tersebut pun disambut baik ratusan masyarakat sekitar dengan menghadirinya. Masyarakat juga berterimakasih atas upaya positif dari pihak GPS Tembung dan GENBI Sumut selaku binaan BI Sumut dalam memberikan pemahaman dan mau berbuat mengenai kebersihan lingkungan disekitar areal pinggiran sungai.
“Dengan adanya edukasi di titik areal pinggiran sungai Desa Bandar Khalipah ini, mudah-an kami yang tinggal disini lebih sadar lingkungan dan bisa menjaga dari orang yang akan membuang sampah di areal sungai,” kata Frina, warga sekitar.
Sementara itu, perwakilan pihak BI yang diutarakan melalui GENBI mengaku para mahasiswa yang ikut terlibat dalam pembersihan dan pembuatan taman edukasi sejak ikut terlibat langsung pada hari Jum’at kemarin sangat antusias dan mengaku senang.
Begitu pun pihak perwakilan Desa Laud Dendang yang dalam instruksinya agak generasi adik-adik pencinta lingkungan tersebut tak pernah putus dan dapat menitiskan generasi ke adik-adik dibawahnya. Pihak perwakilan Desa juga menyerukan agar anak muda sekarang untuk tidak banyak berfikir, namun lebih banyak berbuat dalam hal positif.
Edy Sinambela, selaku Penggiat Lingkungan menyebut bahwa kawasan areal pinggiran sungai khususnya di kawasan Desa Bandar Khalipah sejatinya sangat indah dan bersih pada tahun 2012 silam.
“Tetapi sejak dibuat jembatan Gang Murai, kawasan kira Ibi sebagai jalan alternatif para pengguna jalan. Disitulah permasalahan datang. Karena banyak pembuang sampah yang sengaja membuang sampahnya dari luar. Mereka sengaja sepulang dan sepergi kerja. Hal ini lah kedepannya yang harus kita jaga kembali,” sebutnya.
Terakhir dalam mengisi kata sambutan, Lufi Hakim Simanjuntak, yang juga sebagai tim dari GPS Tembung menegaskan, bahwa GPS Tembung merupakan rintisan anak Go Green yang berubah nama dengan gerakan peduli sungai (GPS). Hadirinya GPS akan menjadi Media untuk menciptakan sungai Go Green.
GPS ingin merubah kesan Negatif yang masih melekat pada masyarakat Tembung yang dianggap banyaknya penyakit masyarakat, seperti narkoba, kawasan kumuh dan sebagainya.
“Hari ini GPS hadir mengajak masyarakat, bahwa disini banyak taman edukasi. Ini digagas 1 tahun lalu. Saya berjanji akan mengajak masyarakat disini untuk memberikan edukasi di taman Go Green ini, menjadikan UMKM dari sampah yang ada,” tegasnya.
Dirinya juga mengharapkan, kepada pihak Desa Bandar Khalipah dan Desa Laud Dendang agar bisa bekerjasama dengan pihak GPS dalam membangun kebersihan lingkungan di areal pinggiran sungai.
“Karena kawasan taman edukasi Go Green yang kita buat ini berada di perbatasan dua desa ini. Setiap satu tahun di setiap desa akan kita buatkan taman. Insyaallah selanjutnya kita masuk ke wilayah Desa Laut Dendang dan Desa Saintis,” pungkasnya.
Acara kemudian memberikan penyerahan alat-alat kebersihan seperti, cangkul, kreta sorong, tempat sampah, yang diberikan pihak BI Sumut kepada GPS. Selanjutnya, panitia mengajak perwakilan Desa, Koramil, Pecinta Lingkungan dan perwakilan tokoh masyarakat untuk melakukan penanaman pohin produksi di areal pinggiran sungai. (Bnews – Dodi)