
1,177 total views, 3 views today
Medan – Bnews.id: Berbagai pemuda lintas agama hadiri acara Silahturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045 yang berlangsung di Taman Candika Medan Johor, Jumat (29/07/2022).
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan dikenal juga dengan kota multi etnis. Dimana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda.
Hal itu diungkapkan Walikota Medan, Bobby Nasution saat menghadiri peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045 yang ditandai dengan pemukulan gordang sembilan oleh Wali Kota Medan bersama dengan para ketua lintas agama.
“Atas nama Pemko Medan, saya mengucapkan terima kasih karena telah memilih Kota Medan menjadi tempat deklarasi ataupun tuan rumah untuk deklarasi seluruh pemuda lintas agama sepakat bergerak memajukan Indonesia Emas 2045. Terpilihnya Kota Medan menjadi tuan rumah, tidak terlepas karena beragam etnis yang dimiliki Kota Medan dan Medan sebagai miniaturnya Indonesia,” kata Walikota Medan.
Ia menuturkan, salah satu upaya untuk menjadikan Indonesia Emas Tahun 2045 adalah dengan memastikan persatuan dan kesatuan di Indonesia berjalan dengan baik. Terutama mengenai kerukunan umat beragama yang menjadi landasan utama. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
“Indonesia terbentuk dengan banyaknya perbedaan agama dan etnis yang ada. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menjaga kemerdekaan seiring dengan menjaga keagamaan itu sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI sekaligus Ketua Umum GP Ansor KH Yaqut Cholil Qoumas yang hadir via zoom, mengajak seluruh kader pemuda lintas agama untuk menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi. Karena, setiap agama selalu mengajarkan pada kebaikan termasuk untuk mencintai bangsa dan negara tidak terlepas dari tuntutan agama.
Dikatakan Yaqut, tualang-tualang yang ingin menjadikan Indonesia menjadi satu warna saja, mereka ingin menghancurkan Indonesia. Jadi semua tualang yang ingin merusak kebhinekaan, keberagaman dan kemajemukan itu adalah upaya untuk menghancurkan Indonesia.
“Hal itulah yang menjadi tantangan para pemuda lintas agama yang mendeklarasikan diri sebagai garda terdepan bagi setiap ancaman atas eksistensi negara dan bangsa kita. Jadi jangan hanya dideklarasikan saja tetapi juga tunjukkan bahwa apa yang dideklarasikan benar-benar diwujudkan dengan perilaku sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya. (Rel)