RS Adam Malik Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam, untuk Kelima Kalinya
Bnews.id Medan, 21 November 2024 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik berhasil melakukan operasi
pemisahan bayi kembar siam, untuk kelima kalinya sepanjang sejarah rumah sakit vertikal
Kementerian Kesehatan RI ini. Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki asal Kabupaten Deli
Serdang itu sukses dipisahkan pada 8 Oktober 2024, setelah menjalani operasi selama 12 jam.
“Bayi Brian dan Drian ini mengalami dempet yang sangat luas, mulai dari dada atas sampai
perut bawah. Dari sekian banyak yang kita tangani kasus kembar siam sebelumnya, ini
termasuk salah satu yang sangat luas dempetnya,” kata Ketua Tim Penanganan Kembar Siam
RS Adam Malik dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K) saat memberikan keterangan pada
Kamis (21/11/2024).
Persiapan operasi pemisahan bayi kembar siam ini pun dilakukan sejak mereka lahir di RS
Adam Malik pada 5 November 2023 lalu. “Persiapannya kurang lebih sudah sejak dia lahir. Kita
lakukan persiapan mulai dari pemeriksaan CT Scan, USG jantung, kemudian melihat sejauh
mana organ-organ yang terlibat, itu sudah kita lakukan,” ucap dr Rizky lagi melanjutkan
penjelasannya.
Ditambahkan dr Rizky, kondisi organ kedua bayi kembar siam itu sendiri lengkap. Hanya saja
organ hati mengalami perlengketan dan organ jantung keduanya berada dalam satu ruangan.
“Semua lengkap, ususnya semua terpisah, jantung terpisah walaupun di dalam satu ruangan,
paru-parunya terpisah, pankreasnya juga dua. Hanya hati yang berdempetan,” lanjutnya.
Akhirnya di usia 11 bulan, bayi kembar siam ini menjalani operasi pemisahan. Operasi ini
melibatkan tim yang beranggotakan sekitar 50 orang. “Kita melibatkan dokter bedah plastik,
dokter bedah jantung, dokter bedah saluran cerna, dokter anak, dokter bedah anak, dokter gizi
anak, dokter ICU anak, dokter jantung anak, dan lainnya,” jelas dr Rizky lagi.
Operasi bayi Brian sendiri berjalan relatif lebih mudah dibanding operasi adiknya, Drian. Setelah
operasi, keduanya menjalani perawatan di ruang ICU. Namun, kondisi Drian terus mengalami
perburukan. “Memang bayi Drian itu kondisinya agak sulit, sehingga meninggal dunia. Kita
sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi memang Tuhan berkehendak lain,” sambung dr
Rizky.
Sedang bayi Brian terus membaik hingga diperbolehkan pulang sebulan kemudian, meski masih
harus menjalani rawat jalan. Hingga saat ini, sang bayi menunjukkan kondisi yang baik dengan
tumbuh kembang seperti anak normal lainnya. “Brian sudah bisa duduk sendiri, ya sudah seperti
anak normal lain,” jelas dr Tiangsa Br Sembiring SpA(K) pula, dokter anak yang merawatnya.
Sementara itu, orang tua Brian, Andre (29) dan Ira (28) mengaku bersyukur dan senang melihat
perkembangan buah hatinya setelah menjalani operasi pemisahan. “Kami bersyukur, kami juga
merasa tidak terbebani punya anak dengan kondisi seperti ini (kembar siam), dan kami juga
menyerahkan semuanya kepada tim dokter dan pihak RS Adam Malik,” pungkasnya.
Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam ini sendiri merupakan kelima kalinya
sepanjang sejarah RS Adam Malik sejak berdiri pada 1993. Sebelumnya, ada bayi Mariana-
Mariani asal Aceh Timur (2005), Sahira-Fahira dari Asahan (2017), Adam-Malik dari Tapanuli
Utara (2019), dan Adam-Aris dari Labuhan Batu (2021), yang tumbuh dengan baik hingga kini.
(FF)