Massa GNPF Geruduk Pemko Binjai, Walikota : Kita Akan Tutup Tempat Judi

Loading

Binjai – Kerumunan masa yang memadati kawasan pintu gerbang kantor Pemko Binjai menggelar aksi demo terkait dugaan penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan china terhadap etnis minoritas muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

Massa umat Islam dari berbagai elemen di kota Binjai memprotes keras kebijakan dan diskriminasi yang dilakukan China terhadap muslim Uighur.

” unjuk rasa yang kami lakukan ini sebagai bukti bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita di Xinjiang, karna telah terjadi sembilan persekusi massal yang dihadapi umat muslim uighyur disana ” ucapan ini terlontar saat dilakukan nya orasi oleh Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Binjai, Ustad Sani Abdul Fatah, jum’at (20/12/2019) siang.

Orasi yang disampaikan Ustad Sani Abdul Fatah selaku Kordinator aksi dalam unjuk rasa tersebut, disaksikan langsung oleh Walikota Binjai H. M Idham, Kapolres Binjai AKBP Romadhoni, Dan Ketua DPRD H Kires (sapaan akrab) didampingi beberapa angota dewan lainya.

Atas peristiwa yang menyedot perhatian publik dalam skala internasional tersebut, ustad sani mewakili massa demo, mengecam dan menyatakan sikap dihadapan pimpinan pimpinan tertinggi di kota Binjai.

” kami minta putuskan hubungan bilateral Indonesia dengan China, usir Dubes China dari Indonesia, boikot produk china, dan usir tenaga kerja asing china dari indonesia ” tegasnya.

Selain itu, massa yang berunjuk rasa juga meminta agar jajaran pemerintah kota binjai beserta kepolisian segera mengatasi persoalan terkait maraknya judi dan peredaran narkoba di kota rambutan.

Kembali Ustad Sani mengatakan dalam orasinya ” kami lihat bahwa masyarakat sudah resah dan geram dengan marak nya perjudian dan narkoba di kota ini ” katanya.

” saya sebagai satgas anti narkoba, sudah mengkroschek langsung tempat-tempat yang dijadikan sarang narkoba dan lokasi perjudian di kota Binjai ini. Seperti yang kita lihat bersama dan tidak dapat dipungkiri bahwa memang begitulah faktanya. Maka itu, kami ingin polemik ini segera direspon dan ditindak lanjuti, agar generasi penerus kita tidak terpapar oleh penyakit masyarakat ini ” cetus Sani.

Sementara, Walikota Binjai mengatakan akan menyampaikan keinginan umat muslim kota Binjai terkait Muslim Uighur ke pusat.

” kami, beserta kepolisian dan DPRD , sudah menerima pernyataan sikap umat muslim kota Binjai terhadap etnis muslim uighur di Xinjiang, dan akan disampaikan, karna itu kewenangan pemerintah pusat.Kita akan menyurati Kemendagri terkait hal ini ” ucap idham.

Disamping itu, soal maraknya perjudian dikota rambutan, walikota mengaku tidak pernah memberikan izin terhapad itu.

” yang pasti pemerintah kota dan muspida tidak pernah memberikan izin tentang tempat-tempat judi yang ada dikota ini. Kalau memang ada terbukti kita akan tutup dan tindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kita juga berharap peran dari masyarakat untuk bisa memberikan informasi yang cepat dan tepat agar pemerintah bisa segera mengambil sikap dan tindakan, kita yakin Muspida dan pemerintah kota Binjai bisa melakukan itu ” tegas Idham.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa umat muslim berjalan dengan tertib hingga akhir. (Bnews – Ridwan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Pisah Sambut Kapolres Dengan Pemko Binjai
Next post Mantan Kapolres Binjai Hadiri Opening Peresmian Boutique Hutri Shop 2