Mantan Guru Ngaji Dikerangkeng Karena Gangguan Jiwa
Bnews.id Deliserdang – Safrizal (42), seorang mantan guru ngaji, Pasar 1, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera utara, terpaksa dikerangkeng karena mengalami gangguan jiwa.
Ibu safrizal Iyem, yang ditemui di rumahnya di Paya bakung, Senin, mengatakan sejak ditinggal almarhum ayahnya ia mengalami depresi sekitar empat tahun silam, anaknya sering melamun sendiri dan terkadang tertawa bahkan mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata umpatan dan sering juga melafaskan zikir.

Meskipun Safrizal kurang pandai bergaul semasa sehat dan masih mengajar, menurut Iyem, Safrizal dikenal sebagai pria yang rapi dan cerdas serta suka membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Walau dia hanya sebagai guru honor, namun setiap gajian ia selalu menyisihkanya untuk membantu kami,” paparnya.
Iyem menuturkan terganggunya mental dan pikiran Safrizal terjadi saat meninggal ayah sambungnya Alm.Maherdis. Sebelumnya safrizal memang ada gangguan jiwa sembilan tahunan lalu, seusai pulang mengajar safrizal seperti orang linglung mondar mandir di kebun tebu hingga ditemukan warga.

Safrizal sempat ikut terapi rehab dan dirawat beberapa bulan di rumah sakit jiwa, safrizal sempat sehat dan memelihara kambing pemberian warga untuk mengisi aktifitas dan sempat mengajar lagi. Namun Ketika ayahnya meninggal empat tahun lalu gangguan jiwa safrizal Kembali kambuh.
Menurut Iyem yang tidak memiliki penghasilan, Safrizal telah berulang kali dibawanya ke rumah sakit jiwa oleh warga dan dibiayai temannya. Namun, beberapa saat setelah keluar dari rumah sakit penyakitnya kambuh lagi. Anaknya mudah mengamuk dan mengancam keselamatan tetangganya.
“Terakhir karena kelakuannya sudah mengamuk hebat, terpaksa diikat dan dibuat pintu jeruji kamarnya supaya tidak mengancam kehidupan orang lain,” kata seorang tetangga Iyem, Juniah (64).
Dilanjutkannya, sejak Safrizal dikrangkeng, pihak keluarga dan warga terus berupaya meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Deliserdang melalui Dinas Sosial supaya Safrizal diberikan perawatan yang layak di Rumah Sakit Jiwa di Deliserdang. Namun hingga kini Dinas Sosial akan menurunkan tim untuk melihat kondisi Safrizal belum juga dipenuhi.
Sementara itu teman, tetangga dan sebagai relawan kemanusiaan, Sahri Ramadhani, mengaku khawatir dengan kondisi Safrizal yang mengalami gangguan mental karena himpitan ekonomi keluarga.
Kekhawatiran itu muncul karena di sekitar rumah orang tuanya terdapat benda-benda berat yang dapat mencelakakan dirinya dan keluarga serta warga sekitar.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terang dia, maka diambillah cara dengan mengrangkeng Safrizal dengan pintu besi dikurung di kamarnya supaya aman dan tidak membahayakan. Kurungan Safrizal dikatakan dia sudah atas persetujuan pihak keluarga dan warga lainnya.
“Melihat kondisinya yang kian memburuk, sebenarnya kami sangat kasihan. Namun apa yang dilakukan ini untuk kebaikan keluarga dan warga lainnya,” ringkas Sahri.
Di sisi lain, bagi masyarakat, saudara maupun teman yang ingin membantu safrizal bisa melalui donasi ke rekening BRI 5304 0101 6876 539 atas Nama Nazlawani Margolang, atau bisa datang langsung ke Pasar 1, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera utara,”tambah Sahri. (FF)
Post Comment