
BNEWS.ID, Langkat – Malam Sabtu (27/9/2025) menjadi malam yang penuh duka bagi masyarakat Sumatera Utara. H. Ngogesa Sitepu, mantan Bupati Langkat ke-14 sekaligus tokoh senior Partai Golkar, menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 21.00 WIB di usia 63 tahun.
Kepergian almarhum seketika mengguncang kabar publik. Sejak berita duka itu tersebar, ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai kalangan. Rumah duka di Dusun IV, Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, pun dipenuhi pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Dari pejabat daerah, tokoh masyarakat, hingga rakyat kecil yang pernah bersentuhan dengan kepemimpinannya, semua hadir untuk melepas sang pemimpin yang akrab dan sederhana.
Ngogesa Sitepu dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi juga turun langsung ke lapangan. Dua periode kepemimpinannya sebagai Bupati Langkat menjadi bukti dedikasi. Ia menaruh perhatian besar pada sektor pertanian, pembangunan infrastruktur desa, serta peningkatan pelayanan publik.
Bagi warga, masa kepemimpinan Ngogesa Sitepu dianggap sebagai era percepatan pembangunan. Banyak desa yang merasakan perubahan nyata, mulai dari jalan penghubung, fasilitas pendidikan, hingga dukungan bagi petani. “Beliau itu dekat dengan rakyat, tidak segan menyapa, dan selalu mencari solusi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang hadir di rumah duka.
Sebelum dikenal luas sebagai pejabat publik, almarhum lebih dulu meniti karier sebagai pengusaha. Kesuksesannya di dunia bisnis tidak membuatnya berhenti pada urusan pribadi. Justru dari sanalah tumbuh panggilan hati untuk mengabdi lewat jalur politik.
Sebagai Alumni Universitas Medan Area (UMA), Ngogesa dikenal menekankan pentingnya pendidikan dan gotong royong dalam pembangunan. Semangat inilah yang ia bawa ketika dipercaya rakyat memimpin Langkat.
Ngogesa Sitepu bukan hanya meninggalkan warisan pembangunan, tetapi juga generasi penerus di dunia politik. Putrinya, Delia Pratiwi Sitepu, kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Sementara putranya, Rizky Yunanda Sitepu, pernah dipercaya menjadi Wakil Wali Kota Binjai periode 2021–2025.
Meski memiliki jabatan penting, almarhum selalu menekankan pentingnya kesederhanaan. “Jabatan hanyalah amanah. Yang utama adalah tetap dekat dengan rakyat,” kalimat itu sering ia sampaikan kepada kerabat dan rekan politiknya.
H. Ngogesa Sitepu dikenang bukan hanya karena posisinya, tetapi juga kepribadiannya. Ia sosok yang mudah bergaul, komunikatif, dan tidak sungkan duduk bersama masyarakat di warung kopi. Dalam pandangan kolega politik, almarhum adalah figur pemersatu yang mampu menenangkan perbedaan.
“Pak Ngogesa itu pemimpin yang mengayomi. Beliau mengajarkan kami untuk bekerja dengan hati,” ungkap salah satu kader Partai Golkar.
Kini, masyarakat Langkat dan Sumatera Utara harus merelakan kepergian seorang tokoh yang meletakkan pondasi pembangunan dengan penuh keikhlasan. Meski jasadnya telah tiada, jejak pengabdiannya akan terus hidup dalam ingatan rakyat.
Ratusan pelayat yang datang ke rumah duka menjadi saksi betapa besar rasa kehilangan. Doa-doa dipanjatkan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
H. Ngogesa Sitepu berpulang, tetapi warisan kepemimpinan visioner, keteladanan dalam kesederhanaan, dan semangat membangun daerah tetap akan dikenang generasi penerus.
Selamat jalan, H. Ngogesa Sitepu. Namamu akan selalu tertulis dalam sejarah Langkat dan Sumatera Utara. (Fahmi)
Bagikan berita ini :