Prajurit TNI, Alami Kebutaan Demi Negara

Loading

MEDAN – Salah seorang Prajurit TNI Prada Gilang Al Fajar NRP 31120408561193 Ta Babinminvetcaddam I/BB harus kehilangan kedua matanya, pasalnya Prada Gilang Al Fajar menjadi korban dari bencana alam erupsi Gunung Sinabung pada saat Satgas relokasi perumahan pengungsi. Alhasil, dia harus terus merawat dirinya dengan beberapa macan cara pengobatan.

“Saya (Prada Gilang Al Fajar) memulai mengikuti pendidikan Secata tahap I Tahun 2012 di Rindam I/BB Pematang Siantar, berlanjut berpendidikan kecabangan Arhanud di Pusdik Arhanud Kota Malang dan menyelesaikan pendidikan pada tanggal 14 Desember tahun 2012,” Kata Prada Gilang Al Fajar.

Setelah penutupan pendidikan Secata Tahap I Tahun 2012, Kemudian ditugaskan di Batalyon Arhanud 11/WBY Kodam I/BB, dengan jabatan Tabak Azimuth Cukmer 3 Tonmer III Rai Q/Ret.

“Pada tahun 2013, Saya ditugaskan untuk bantuan evakuasi letusan erupsi Gunung Sinabung diKabupaten Karo, kurang lebih dalam kurun waktu 2 bulan. Tidak sampai disitu, Dibulan Desember tahun 2014, Saya ditugaskan kembali untuk membantu pembangunan perumahan di Desa Siosar, yang diperintahkan oleh Presiden RI. Dalam membantu Seluruh para korban bencana letusan erupsi gunung sinabung, diKabupaten Karo, Sumatera utara,” ucap Prada Gilang Al Fajar.

Pada hari ke-7, Gilang bertugas di Desa Siosar tepatnya dipuncak 2000, sedang membawa material ke puncak 2005 dengan mengunakan mobil hardtop, ketika itu posisinya sedang berdiri berada di atas bak mobil, tujuan untuk menjaga material agar tidak jatuh.

Bertepatan dengan hari itu, Terjadilah Letusan erupsi Gunung sinabung cukup dasyat dan mengeluarkan banyak debu ke arah ke puncak 2005, di saat itu, kemudian mata Gilang pun tersambar debu lalu dirinya banyak terhirup debu.

“Dalam Seketika mata saya mulai terasa sangat perih, tenggorokan serta dada saya terasa panas. Lalu kemudian, Saya ingin membersihkan seluruh wajah saya dengan air, Namun sayangnya di posisi saat itu tidak ada air. Pada saat kejadian itu, saya masih bisa melihat walaupun kedua bola mata saya sudah mulai terasa perih,” jelas Gilang.

Setelah sampai di tenda posko tepat istirahat, Di malam harinya kondisi badannya mulai demam tinggi, kemudian di bawa oleh temen menuju ke tenda kesehatan, yang berada di puncak 2000. Lalu Ke esokan pagi harinya badan saya semakin lemas, hingga saya pun akhirnya dievakuasi ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan.

Setelah 2 hari dirawat, di Rumah Sakit Putri Hijau. Namun kesadaran Gilang mulai menurun, tetapi masih bisa melihat namun tidak terlalu jelas dan akhirnya tidak sadarkan diri.

“Selama lebih dari 1 jam. ketika saya mulai sedikit sadar, tetapi kondisi tubuh saya sudah tidak bisa digerakan, tidak bisa berbicara dan tidak bisa melihat. Ke Esokan harinya, Kemudian Dokter pun memvonis saya telah mengalami keracunan debu vulkanik dari Letusan erupsi Gunung sinabung yang telah menyerang ke seluruh syaraf saya,” tambahnya.

Dengan berjalannya waktu, banyak pengobatan terapi Gilang jalani dan atas doa kedua orang tuanya, mulai bisa berjalan dan berbicara. Tetapi kedua matanya masih belum bisa melihat karena yaraf matanya sudah pucat. Kondisi Ini di jalaninya sampai dengan saat ini.

“Pada tahun 2018 bulan Januari sampai dengan bulan Mei, saya mengikuti kursus Bektram di Pusrehab Kemhan Jakarta. Keahlian yang saya ambil Massage dan Reflexy. Di bulan Januari 2019 saya di pindah tugaskan dari Batalyon Arhanud 11/WBY ke Babinminvetcaddam I/BB,” jelAsnya lagi.

Setelah dipindahkan, tidak patah semangat dalam menjalani kehidupannya, ia pun bergabung ke olahraga NPC (National Paralympic Committe) kota Medan, Sumatera Utara. Cabang olahraga yang di ambil adalah Atletik di nomor Lempar lembing dan Tolak peluru. Dengan penuh semangat serta keyakinan terus berlatih.

Pada tanggal 1-3 Mei 2019 saya mengikuti Peparprov (Pekan Paralympic Provinsi) Sumatera Utara dan meraih juara II, F11 Tolak Peluru Putra dan Juara II F11 Lempar Lembing Putra. Saat ini sedang menjalani Training Center (TC) untuk persiapan seleksi menuju Peparnas di Papua Tahun 2020.

Pada saat ini yang bersangkutan tergabung dalam atletik National Paralympic Commite (NPC) Sumatera Utara dari Cabang olahraga tolak peluru putra dan lempar lembing putra. Pada kegiatan pekan paralympic Prov.Sumut tahun 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 1 sd 3 Mei 2019.

Prada Gilang Al Fajar telah berhasil meraih prestasi Juara II pada cabang olahraga tolak peluru putra dan lempar lembing putra dan Prada Gilang Al Fajar, saat ini masih megikuti Training Centre (TC) di Club National Paralympic Committe (NPC) Sumatera Utara, Guna persiapan mengikuti pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua mewakili Kontingen Prov. Sumut. ( Bnewstv – Fah )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Tentara Rakyat Jaman Now (Catatan HUT TNI ke 74) Oleh : Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo (Danrem 032 Wirabraja)
Next post Pangdam I/BB: Momentum HUT Ke-74, TNI Terus Berikan Pengabdian Terbaik untuk Rakyat