Medan, 12 Desember 2024 – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Pelatihan Angkatan Muda Muhammadiyah Peduli Mangrove Lingkup Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis hingga Sabtu, 12 – 14 Desember 2024.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas generasi muda Muhammadiyah dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove. Selain memberikan pemahaman tentang pentingnya mangrove, pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan dakwah lingkungan berbasis ajaran Islam.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan resmi oleh Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, Azrul menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga ekosistem mangrove sebagai salah satu upaya melestarikan lingkungan hidup sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat pesisir.
Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, Dr. Ir. Suwigya Utama, menyampaikan bahwa degradasi mangrove sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. “Ada satu contoh kasus di suatu daerah terdapat pantai yang mengalami kehilangan daratan 5,1 km dalam kurun waktu 30 tahun karena mangrovenya tidak ditambah-tambah”.
Suwigya Utama juga menyatakan bahwa atas kejadian itu, wilayah yang terdampak karena adanya permasalahan tersebut menjadi abrasi dan masyarakatnya kehilangan mata pencahariannya. Hal tersebut disebabkan karena adanya penggantian ekosistem mangrove menjadi pohon kelapa.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, menambahkan bahwa pelestarian mangrove merupakan tanggung jawab moral yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. “Muhammadiyah sudah berkomitmen untuk kegiatan ekonomi bagi umat”
Selain itu, M. Azrul Tanjung juga menyatakan bahwa Muhammadiyah akan melakukan kerja nyata yang orientasinya pada ekonomi termasuk aspek lingkungan hidup. Dalam hal ini harus ada kegiatan nyata seperti pelatihan mengenai mangrove. “Harus ada kegiatan real di lapangan seperti mangrove yang sudah dibahas hari ini.”
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu peserta, Sutan Firmansyah, menyatakan agar anak-anak muda lebih sadar terhadap kondisi lingkungan khususnya mangrove. Dengan mengimplementasikan hal-hal kecil seperti mengingatkan orang sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan agar menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
Sutan juga menyatakan bahwa kegiatan ini sangat luar biasa karena relevan dengan beberapa kondisi yang dialami seperti bencana alam.
Sutan juga berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Angkatan Muda Muhammadiyah dan dapat diimplementasikan kepada masyarakat sekitar.
Pelatihan ini diikuti oleh anggota Angkatan Muda Muhammadiyah yang berjumlah 46 orang dari berbagai daerah di Sumatera Utara seperti Langka Labura, Deli Serdang, dan sebagainya. Dengan membahas terkait pengembangan kepemimpinan kalangan muda dalam lingkup mangrove di Sumatera Utara. Dalam kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan selama 3 hari, green leadership menjadi salah satu materi yang diaplikasikan dalam bentuk sesi game. Pada sesi game, peserta menggunakan platform kahoot.id untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar BRGM, Muhammadiyah, dan green leadership khususnya pada mangrove.
Pelatihan Angkatan Muda Muhammadiyah Peduli Mangrove 2024 diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi berkelanjutan antara BRGM dan Muhammadiyah dalam mendukung rehabilitasi mangrove di wilayah Sumatera Utara. Pada akhirnya, melalui kegiatan ini, peserta diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove serta mampu mengimplementasikan teori dan praktik yang telah dipelajari selama kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.(mrp)
