BNEWS.ID, Medan – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menyita satu koper diduga berisi dokumen dan bukti pendukung aliran dana suap proyek pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Utara.
Penyitaan ini dilakukan dalam penggeledahan rumah dinas Topan Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, di Jalan Busi No. 37, Medan, pada Selasa malam (1/7/2025), merupakan bagian dari pengembangan penyidikan kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan, menyusul operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Kamis pekan lalu. Sebelum menggeledah rumah dinas, tim penyidik KPK juga lakukan penggeledahan dikantor Topan Ginting di Jalan Sakti Lubis selama kurang lebih enam jam.
Tim penyidik KPK yang dibantu aparat kepolisian bersenjata lengkap terlihat sangat ketat menjaga kerahasiaan barang bukti yang mereka bawa. Saat penggeledahan di rumah dinas satu koper tersebut berusaha keras ditutup dari pandangan awak media saat dipindahkan dari dalam rumah menuju mobil.
Sebelumnya. KPK telah menetapkan Topan Ginting sebagai tersangka. Topan Ginting diduga menerima gratifikasi atau suap dari PT. Dalihan Natolu Group (DNG) terkait rencana pembangunan jalan.
Selain Topan Ginting, KPK juga menetapkan Direktur PT. DNG berinisial KIR, RES selaku Kepala UPT Dinas PUPR Gunung Tua yang merangkap sebagai PPK, dan seorang staf UPTD Gunung Tua berinisial HEL, serta RAY, sebagai tersangka.
Topan Ginting dikenal luas sebagai pejabat kesayangan atau ‘bestie’ dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Selama Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan, karier Topan Ginting di ASN melesat sangat tajam. Sejumlah jabatan strategis pernah diamanahkan kepadanya, seperti Kepala Dinas SDABMBK, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, dan Penjabat Sekda, hingga akhirnya diboyong ke Pemprov Sumut sebagai Kepala Dinas PUPR. (F08)
Bagikan berita ini :
