Mimpi Sirna Pesepak Bola Batu Bara Bisa FC Kala Mundur 8 Besar Liga 3
Batu Bara – Bnews.id: Klub sepak bola Batubara Bisa FC menyatakan mundur pada putaran 8 besar kontestasi Liga 3 Sumatera Utara (Sumut) pasca mengaku kesulitan finansial serta cideranya para pemain.
Mundurnya klub asal kabupaten Batu Bara ini nyatanya mengubur mimpi para pemain skuad Batubara Bisa FC yang diisi putra asli daerah Batu Bara.
Seperti halnya, Reky Wijayandaru Tarigan. Pria yang menempati posisi penjaga gawang ini merasa kecewa dengan keputusan manajemen Batubara Bisa FC yang memilih mundur.
Padahal, menjadi pemain sepak bola profesional dengan bergabung di Skuad Batubara Bisa FC pada kontestasi Liga 3 Sumut adalah langkah awal untuk meniti karirnya.
Ia tidak memungkiri, keputusan manajemen untuk mundur tak dapat ia tolak, namun ia merasa kecewa lantaran alasan pada poin pertama yang dilayangkan manajemen Batubara Bisa FC ke Asprov PSSI Sumut akibat cideranya para pemain, sulit ia terima.
“Kami kecewa bukan hanya tidak bisa melanjutkan pertandingan di delapan besar, akan tetapi poin pertama di surat pengunduran diri yang disampaikan manajemen klub, menyatakan pemain pada cidera karena tarkam, itu menyakitkan. Seluruh pemain sehat-sehat dan siap untuk bertanding di delapan besar kompetisi Liga 3,” kata Reky Wijayandaru, Sabtu (30/12/2023).
Pria kelahiran 1997 ini juga menyebutkan, jika para pemain selama ini berjuang sekuat tenaga untuk bisa mencapai ke 8 besar dan bermimpi meraih gelar di Liga 3 Sumut. Ia juga melihat, sejak diisi putra asal kabupaten Batu Bara, tim sebutan B3FC mampu bersaing dan mencapai hasil positif.
“Kami mampu bersaing. sebelumnya klub Batubara Bisa FC ini sebagian memakai jasa pemain luar dan hasilnya tidak sampai ke delapan besar. Sementara, sejak kami putra lokal asli Batu Bara mengisi klub ini bisa mencapai ke delapan besar Liga 3. Tapi akhirnya mimpi kami digagalkan, mimpi kami sirna,” keluhnya.
Senada dengan Reky Wijayandaru, kekecewaan juga terlontar dari kapten kesebelasan Batubara Bisa FC yakni, Rido. Pria kelahiran Indrapura ini juga menampik pernyataan manajemen klub yang mengatakan para pemain cidera usai mengikuti tarkam.
“Kami tidak ada yang cidera, kami bangga dengan pemain lokal sudah melewati fase grub dan lolos ke delapan besar. Seratus persen kami siap melanjutkan fase berikutny. Tapi keputusan manajemen membuat kami sangat kecewa,” ungkapnya. (Ami)